Rabu, 02 September 2015

Budaya, Makanan & Ciri Khas Bali


BUDAYA

Bali memiliki budaya dan tradisi yang sangat unik, sehingga ia mampu menjadi salah satu pilihan tujuan wisata bagi orang-orang seluruh dunia. Disini saya akan menjelaskan beberapa budaya dan tradisi di Bali yang masih terjaga kelestariannya :

Ngaben

Ngaben adalah upacara Pitra Yadnya, rangkain upacara Ngaben salah satunya prosesi pembakaran mayat yang bertujuan untuk menyucikan roh leluhur orang sudah meninggal. Tradisi ini masih dilakukan secara turun-temurun oleh hampir semua masyarakat Hindhu di Bali. Menurut Agama Hindhu terutama di Bali, tubuh manusia terdiri dari badan halus dan badan kasar juga karma.

Megibung


Megibung, adalah merupakan salah satu tradisi warisan leluhur, dimana merupakan tradisi makan bersama dalam satu wadah. Selain makan bisa sampai puas tanpa rasa sungkan, megibung penuh nilai kebersamaan, bisa sambil bertukar pikiran, bersenda gurau, bahkan bisa saling mengenal atau lebih mempererat persahabatan sesama warga. Makan bersama atau megibung ini, dalam setiap satu wadah terdiri dari 5-8 orang, memang merupakan wujud kebersamaan tidak ada perbedaan antara laki dan perempuan juga perbedaan kasta ataupun warna, semua duduk berbaur dan makan bersama, tapi pada perkembangan berikutnya antara laki dan perempuan dipisahkan, tapi kalu masih dalam satu keluarga ataupun tetangga, mereka memilih bergabung.

Gebug Ende


Gebug berarti memukul dengan sekuat tenaga dengan tongkat rotan (penyalin) sepanjang 1,5 – 2 meter dan Ende berarti tameng yang digunakan untuk menangkis pukulan. Gebug Ende ini ada unsur seni, seperti seni tari yang dipadukan dengan ketangkasan para penarinya memainkan tongkat dan tameng, dimana saat atraksi ini dilakukan, diiringi dengan iringan musik gamelan, yang memacu semangat para penari untuk saling memukul, menhindar dan menangkis. Desa Seraya terletak sekitar 15 km dari objek wisata Candidasa, atau sekitar 2,5 jam perjalanan dengan kendaraan dari bandara Ngurah Rai.

Mekare – kare atau Perang Pandan
Salah satu desa Bali Aga yang masih mempertahankan pola hidup secara tradisional ada di kabupaten paling Timur pulau Bali, yaitu Karangasemmemiliki tradisi dan prosesi unik perang pandan yang juga dikenal dengan nama mekare-kare atau mageret pandan. Tradisi ini dirayakan di Desa Tenganan Dauh Tukad, lokasinya sekitar 10 km dari objek wisata Candidasa, 78 km dari Kota Denpasar, bisa ditempuh sekitar 90 menit dengankendaraan bermotor ke arah timur laut dari Ibu Kota Bali.Sebelum prosesi perang pandan dimulai, warga Tenganan melakukan ritual berkeliling desa.

 Omed – Omedan  

Tradisi omed-omedan ataupun med-medan yang berarti tarik-menarik dalam bahasa Indonesia, ini diikuti oleh pemuda dan pemudi yang belum menikah, berumur antara 17-30 tahun, med-medan atau tarik-menarik diikuti adegan berciuman antara satu pemuda dan pemudi.Tradisi ini memang tergolong sangat unik dan membuat kita penasaran, prosesi ini hanya dirayakan sehari setelah upacara Nyepi atau pada hari Ngembak Geni, tanggal 1 pada tahun Baru Caka kalender Bali. Tradisi unik ini dirayakan di desa Sesetan.

Pemakaman di Trunyan

Keunikan tradisi pemakaman mayat di Desa Trunyan sampai sekarang ini masih mejadi tradisi yang dilakukan secara turun temurun oleh warga setempat. Prosesi orang meninggal di Bali, biasanya dikubur ataupun dibakar. Tapi kalau di desa Trunyan tidak seperti itu, tubuh orang yang sudah meninggal melalui sebuah prosesi dan akhirnya dibungkus dengan kain kapan, dan selanjutnya ditaruh di atas tanah di bawah taru menyan, dikelilingi anyaman dari pohon bambu atau yang disebut ancak saji. Unik bukan…yang cukup aneh juga mayat tidak mengeluarkan bau sedikitpun. jadi kalu kebetulan anda wisata ke Bali dan mengunjungi tempat ini tidak perlu takut dengan bau yang menyengat, karena mungkin bau tersebut sudah diserap oleh Taru/ pohon Menyan yang tumbuh besar di areal pemakaman. Desa Trunyan memang merupakan desa Tua di Bali, yang masih memegang teguh warisan dan tradisi leluhur. 

MAKANAN

Tak hanya budayanya, Bali juga terkenal dengan kulinernya yang sangat unik dan bersifat eksotis. Berikut adalah makanan khas yang ada di Bali :


Lawar

Lawar adalah makanan tradisional Bali yang sangat terkenal di pulau itu dan tersedia di banyak restoran-restoran di Bali. Lawar adalah sayur-mayur yang dicampur dengan daging cacah, rempah-rempah, dan kelapa yang rasanya dipertajam dengan perasa alamiah.

Ayam Betutu


Ayam betutu adalah hidangan yang terbuat dari ayam dengan rempah spesial. Bumbu yang digunakan terdiri dari kencur, jahe, bawang merah, bawang putih, daun salam, cabe dan kunyit. Semua bumbu itu dicampur dan dimasukkan ke dalam ayam. Ayam betutu biasanya disajikan pada saat acara tradisional di Bali seperti upacara pernikahan.


 

 

Lempet


Lempet atau pepes ikan tongkol merupakan hidangan yang dibungkus dengan daun pisang dan dipanggang di atas arang tempurung kelapa kering. Lempet biasa disantap dengan nasi dan bisa tahan hingga dua hari.

  

Sate Languan


Sate Languan adalah makanan khas Bali yang terbuat dari ikan laut, kelapa hijau, gula merah dan rempah-rempah. Makanan ini merupakan hidangan tradisional area Klungkung namun juga terkenal di seluruh Bali. Sate ini paling nikmat jika disantap ketika masih panas segera setelah turun dari panggangan. 







Sate Lembat


Jenis sate terkenal dari Bali yang berikutnya adalah sate lembat. Santapan ini terbuat dari daging yang dihancurkan dicampur dengan kelapa yang diparut dan berbagai rempah. Daging yang digunakan biasanya berupa daging babi, ayam, atau bebek. Sate ini juga banyak dihidangkan di berbagai restoran di Bali. 












Cerorot


Cerorot terbuat dari tepung beras, gula merah dan garam yang dibungkus dengan daun kelapa dan dikukus. Makanan ringan ini biasa menjadi pelengkap kopi atau teh.

Nasi Kuning Bali

Makanan tradisional Bali berikutnya adalah nasi kuning Bali. Nasi kuning ini sedikit berbeda dengan nasi kuning lain yang biasa kita santap, terutama dari segi bumbu-bumbuan serta cara memasaknya. Biasanya, nasi kuning Bali dihidangkan pada Hari Kuningan. Namun kini, nasi kuning juga disajikan pada upacara lain seperti acara ulang tahun atau syukuran. Agar menambah kenikmatannya, nasi kuning bali disajikan dengan daun kemangi, buncis, mentimun dan sambal.
 

 

 

 

 

Nasi Yasa


Nah, yang ini merupakan sejenis nasi kuning yang disajikan dengan ayam, telur dan sayur mayur mentah. Sajian ini biasanya dihidangkan para upacara-upacara keagamaan seperti Saraswati atau untuk memberi sesajen kepada para leluhur. 

 

 

 

 

CIRI KHAS

Pemandangan 

Pemandangan memang salah satu hal yang indah di bumi ini.dan pantai kuta merupakan salah satu pemandangan teindah di bali.tourist manca negara yang berkunjung ke bali tidak akan lupa untuk mampir ke  pantai kuta.dimana pada pantai kuta terdapat hotel mewah dan pemandangan sunset yang sangat indah.

 

Kerajinan Tangan

 

Kerjaninan bali adalah merupakan bingkisan yang tak akan pernah dilupakan oleh visitour/turis mancanegara.kerajinan tersebut seperti gelang,tas anyaman,pot,dll.harga bukan menjadi masalah bagi para turis



 Pulau Dewata 

Pulau dewata balii inilah yang merupakann ciri khas bali yang membuat bali sangat kreatif dalam membuat bermacam-macam patung.





Seni Tari

seni tari bali adalah aset bali yang sangat mengagumkan.tarian bali ini memiliki bermacam gaya dan nama.bahkan tarian bali berkembang dari waktu ke waktu.














 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar