Sebagai program studi (Prodi) yang baru membuka pendaftaran mahasiswa tahun
lalu, yaitu tahun ajaran 2014-2015, Prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA)
Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)
memiliki kualitas yang dapat diandalkan untuk bersaing. Hal itu terlihat
dari kompetensi tenaga pengajar serta banyaknya kerjasama internasional
yang dimiliki Prodi ini.
Ketua Prodi PBA, Ahmad Fatoni Lc MAg bahkan mengatakan, cikal bakal
berdirinya Prodi ini sangat kuat, di antara terbukti dengan telah
didirikannya Laboratorium Bahasa Arab sejak tahun 1998. Sejak tahun itu
pula setiap mahasiswa baru Fakultas Agama Islam (FAI) diharuskan
menempuh pendidikan bahasa Arab selama setahun.
“Pendidikan itu ditempuh pada semester satu dan semester dua.
Mereka juga mendapat sertifikat kelulusan setelah itu. Ya setara D1
lah,” terang dosen yang menempuh studi sarjananya di International Islamic University of Islamabad Pakistan ini.
Sejak tahun 1998 pula, Lab Bahasa Arab telah memiliki pengajar native speaker dari
Akademi al-Haramain Arab Saudi atas kerjasamanya dengan Pemerintah Arab
Saudi dan Atase Agama Kedutaan Besar Saudi Arabia. Selain kerjasama
dengan pihak pemerintah Arab Saudi, UMM juga telah memiliki kerjasama
dengan sejumlah universitas, yayasan serta instansi di Arab Saudi yang
selanjutnya memiliki dampak nyata bagi kualitas PBA UMM.
Beberapa kerjasama itu di antaranya dengan Imam Muhammad Ibn Saud Islamic University Riyadh untuk penguatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Qassim University untuk studi sejarah nabi, serta yayasan al-Muassasah al-Islamiyah Riyadh dan lembaga al-Arabiyyah lil Jami’ untuk dakwah dan pelatihan Bahasa Arab.
Saat ini, Prodi PBA memiliki enam dosen tetap, ditambah sejumlah dosen luar biasa dan staf pengajar native speaker dari
Arab Saudi. “Kebanyakan dosennya memang pakar bahasa Arab, jadi dari
segi staf pengajar sudah sangat mumpuni,” kata Fatoni.
Di tahun pertamanya, ada sebelas mahasiswa yang menempuh Prodi ini.
Menariknya, jika kebanyakan Prodi PBA diikuti mahasiswa yang pandai
berbahasa Arab atau lulusan pesantren, maka hal itu berbanding terbalik
dengan PBA UMM. “Mahasiswa PBA di sini kebanyakan dari sekolah umum dan
memang ingin belajar bahasa Arab di UMM,” ungkap Fatoni.
Meskipun baru, Prodi yang didirikan atas inisiasi kepala Biro
Kerjasama Luar Negeri (BKLN) UMM Dr Abdul Haris MA ini telah memiliki
sejumlah rencana yang matang untuk pengembangan. Dalam waktu dekat,
Prodi PBA UMM akan menggelar seminar bahasa Arab berskala internasional.
Selain itu, studi banding dosen ke luar negeri pun akan ditingkatkan.
Prodi PBA juga tengah mengembangkan kampung Arab yang di daerah
Margo Joyo, Dau, Kabupaten Malang. Di kampung Arab ini, mahasiswa
diminta mentradisikan pengunaan bahasa arab sebagai percakapan
sehari-hari.
Dengan adanya Prodi PBA, maka UMM kini telah memiliki tiga prodi
pendidikan bahasa. Selain bahasa Arab, Prodi Pendidikan Bahasa yang
sebelumnya telah terlebih dahulu ada di UMM yaitu Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia serta Pendidikan Bahasa Inggris. (nay/han)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar